Statistik

Senin, 21 Februari 2011

BAD MEMORY

Mungkin teman – temanku yang sekarang tidak akan pernah menyangka kalau ternyata aku ini sewaktu SD ( Sekolah Dasar ) telah menjadi korban Bulliying ( di “Jahat” in ) ma temen2.

          Hal ini telah menimbulkan trauma yang mendalam, aku sewaktu SD memang termasuk seorang anak yang Tomboy, tapi aku itu pendiam yang paling tidak suka buat onar. Tapi aku tidak tahu kenapa temen – temen SD ku itu suka sekali “Nyiksa” aku. Dari yang cumin menghina sampai suka melakukan kekerasan ke aku. Tahu tidak siapa yang menjadi ketua penyiksaku?
          Ada 2 kubu niy, kubu cewek n kubu cowok. Yang cewek diketuai sama Miss X ( nama samaran ) yang merupakan anak guru di sekolahku itu. Dia selalu merasa yang paling keren dan berkuasa, anggota genknya juga termasuk anak – anak “OK” semua, kubu cowok Mr. Y ( juga nama samaran ) dia memang termasuk anak berandal termasuk anggota genknya.
          Ya mereka – mereka ini brsama genknya yang suka banget nyiksa aku, apa tampangku ini cocok banget ya buat disiksa? Selama 6 tahun di SD aku tidak punya sahabat samna sekali. Itu membuatku sedih. Tidak ada yang ingin bersahabat sama aku. Kelompok yang Netral juga tidak mau berurusan sama mereka.
          Well, mungkin ceritaku ini dianggap “Lebay”. Karena kalian pasti mikir kok anak SD bisa kayak gitu? Ya kan? Tapi mang seperti itu keadaannya. Dan yang membuat aku lebih sedih lagi, para Guru yang aku hormati itu tidak ada yang peduli sama aku. Bahkan pernah kejadian waktu kelas 6 SD, kelasku dapat bagian jadi kelompok Paduan Suara saat upacara hari Kemerdekaan RI ( yang ke- 56 ), saat latihan di dalam kelas ( yang melatih guru olahragaku ) guruku bilang siapa yang nyanyinya jelek atau tidak serius, tidak diijinin nyanyi lagu Indonesia Raya saat upacara. Padahal aku serius dan tidak main main saat nyanyiin lagu itu. Tapi guruku malah nglarang aku supaya tidak menyanyi alias cuman diem aja saat upacara termasuk “Komplotannya” Mr. Y. Jujur aku ngerasa sedih banget. Padahal aku tidak main – main dan aku juga ingin bernyanyi lagu itu. Tapi tidak diijinkan. Bahkan guruku bilang kalo ada salah satu dari kami ( aku dan MR. Y n the gank ) nyanyi, salah satu dari kami harus mencubit yang nyanyi itu. Tapi karena aku saat itu ingin sekali nyanyi lagu itu, aku tidak peduli. Walaupun badanku biru – biru jadinya gara – gara dicubitin, tapi tidak apa – apa... hehehe..... yang penting aku puas......
          Lulus SD, waktu masuk SMP aku udah dapat musuh lagi, tapi cuman 1 cowok aj untungnya. Jadi aku masih bisa melawan deh, hampir tiap ketemu selalu rebut, bahkan sampe tonjok – tonjokan segala. Tapi yang membuat masa – masa awal masuk SMPku menyebalkan bukan cowok itu. Tapi Guru yang merangkap Wali Kelasku Miss A ( nama samaran lagi ).
          Jadi begini, saat baru beberapa hari masuk, Miss A mengadakan ulangan harian, dan murid – murid disuruh ambil kertas sobekan, karena aku merasa “eman – eman” dengan bukuku yang masih baru, selain itu aku juga terbiasa ulangan harian pakai buku, jadi aku ambil aja kertas yang emang udah disobek terus aku potong bagian atas karena ada tulisan. Yang jadi masalah bukan ulangannya atau kertasnya. Tapi cara Miss A “memperlakukan” kertas ulanganku itu. Setelah selesai diperiksa, guruku langsung manggil aku kedepan kelas, terus dia langsung marah – marahin aku di depan temen – temenku, dan merusak kertas ulanganku. Aku rasanya ingin nangis saat itu juga. Tapi aku tahan aja. Selama SMP teman – temanku juga sedikit karena aku masih trauma saat SD.
Saat aku masuk SMA, aku mulai ikut organisasi seperti OSIS, Pramuka Ambalan, dan Saka Bhayangkara, karena aku berharap bisa dapat teman – teman dari sana. Well, saat aku mulai punya banyak teman, aku dapat masalah lain. Orangtuaku bercerai, aku jadi merasa minder lagi dengan sosilaitasku. Aku sangat sedih. Aku merasa perceraian mereka karena aku. Ayahku memutuskan pindah ke Banyuwangi ( asalku dari Semarang ), juga Mamaku yang berharap dapat kembali dengan Ayahku walaupun itu hasilnya sia – sia.
Saat aku mulai sekolah disekolah baruku, aku ragu – ragu apakah aku bisa punya sahabat minimal teman? Yang aku takutin untung aja tidak terjadi. Begitu aku masuk kelas, aku dapat sambutan yang lucu juga sih sebenarnya. Tidak tahu kenapa aku langsung cepet akrab sama beberapa diantara mereka. Bahkan aku masih berteman dengan Evi ( sahabat pertamaku di banyuwangi ) sampai sekarang, aku dan dia 1 kelas di kampus. Seneng juga punya temen kayak dia.
Tapi aku masih punya problem. PD. Itu adalah masalah besarku juga. Untung saja mamaku masukin aku ke sebuah Acting Class. Disitu aku dapat rasa percaya diriku kembali berkat bantuan dari tutorku Nte TJ. Dan aku jadi lebih mudah untuk bersosialitas lagi. Makin banyak temen dech.

Mungkin ceritaku ini bukan sesuatu yang menarik. BUAT KAMU Tapi dari pengalamanku itu, aku jadi yakin.Segala masalah pasti memiliki solusi tersendiri. jangan pantang menyerah. selalu berusaha yang terbaik kuncinya.